Thursday 11 January 2018

lampiran gambar

Lampiran Gambar

Kisah Ashabul Kahfi


GUA ASHABUL KAHFI





Kisah Si Kaya dan Miskin







POHON KURMA


POHON ANGGUR


Kisah Firaun












Kisah Qabil dan Habil









Kisah Nabi Nuh








PENINGGALAN BAHTERA NABI NUH





Kisah Nabi Yusuf










Kisah Nabi Daud











Kisah Nabi Sulaiman











PERBUALAN ANTARA NABI SULAIMAN DAN SEMUT






BURUNG HUD-HUD







Friday 22 December 2017

PENGAJARAN DARI KISAH AL-QURAN


Pengajaran dari kisah Al-Quran

Mengkaji Al-Qur’an! memang sangat jarang kita lakukan dan mungkin belum pernah kita lakukan karena kita lebih sering “mengaji” yang mana kita artikan sebagai membaca tanpa memahami makna. Memang pun membaca sudah mengandung nilai ibadah! Namun hanya dengan membaca tanpa memahami kita belum bisa mengerti berbagai keajaiban yang ada di dalam Al-Qur’an. 

 Seperti kita ketahui bahawa Al-Qur’an adalah mukjizat yang diberikan kepada nabi Muhammad SAW, yang merupakan mukjizat terdahsyat yang tidak akan termakan zaman. Baginda  pun berpesan bahawa kita sebagai umatnya harus selalu berpegang pada Al-Qur’an agar selamat dunia dan akhirat. Maka tentunya sudah menjaji kewajiban bagi kita untuk mengkaji makna dalam Al-Qur’an! Bukan hanya sekedar membacanya dan menjadikannya pandangan atau hiasan sahaja. 

Sampai sekarang pun tidak akan pernah habis untuk dikaji isi dalam Al-Qur’an dan tidak akan pernah termakan zaman. Kisah atau cerita dalam Al-Qur’an sangat sering disebutkan meskipun masih jarang yang mengkajinya dibandingkan dengan petunjuk tentang perintah atau hukum-hukum. 


Kisah-kisah dalam Al-Qur’an adalah sebenar-benarnya kisah dan kisah-kisah terbaik. Di dalamnya mengandung nilai sastra yang sangat tinggi, makna yang sempurna, serta sangat besar hikmah dan manfaatnya. Kisah-kisah itu hadir dengan membawa pengaruhnya yang sangat kuat untuk memperbaiki hati, amal dan akhlak. 

Sebagaimana ditunjukan dalam firman-Nya,

“Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui.” (QS.Yusuf:3)

Banyak sekali hikmah dibalik kisah-kisah di dalam Al-Qur’an tersebut, di antaranya: Penjelasan tentang kebijaksanaan dan kemahaadilan Allah, Penjelasan tentang karunia Allah terhadap orang-orang yang beriman, Hiburan bagi Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam atas penderitaan yang beliau alami karena gangguan orang-orang yang mendustakan beliau, Motivasi bagi kaum mukminin agar istiqamah di atas keimanan, Ancaman bagi orang-orang kafir atas kekafirannya, dan sebagai bukti atas kebenaran risalah yang dibawa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Buku ini menampilkan kisah-kisah para nabi dan rasul beserta kaumnya sejak Adam hingga Isa Alaihi Sallam. Begitu juga beberapa individu atau kelompok terhadap berbagai peristiwa yang mereka alami, seperti kisah Luqman Hakim, Ashabul Qaryah, Dzul Qarnain, Qarun, Ashabul Kahfi, pasukan gajah, Ashabul Ukhdud, dan kisah-kisah lainnya. Penulis menggunakan sistematika tematik ayat dalam menyajikan kisah-kisahnya sehingga uraiannya tersaji runtut dengan tetap terjaga keotentikannya. Selain itu, pelajaran dan hikmah yang disajikan sebagai penutup setiap kisah memudahkan pembaca dalam mengambil suri tauladan yang ada sekaligus menjadi kekuatan buku ini.

“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” (QS.Yusuf:111)



RUJUKAN

Rujukan

1.) internet

- tigosogo.blogspot.com

-https://hbis.wordpress.com


-sajadahmuslimku.blogspot.my



2.) ayat Al-Quran dan terjemahannya

3.) hadis-hadis

4.) bahan bacaan

- buku bertajuk kisah-kisah Nabi

KESIMPULAN


Latar Belakang

Al Qur’an merupakan risalah dari Allah yang disampaikan kepada Rasulullah melalui pelantara malaikat Jibril As dan merupakan mu’jizat bagi beliau SAW.
Al Quran tidak hanya sekedar diturunkan!, akan tetapi membawa misi besar yaitu: Al Quran agar dijadikan sebagai UU (undang-undang), sebagai petunjuk, sebagai pembenaran, pembuktian terhadap risalah yang dibawa Rasulullah SAW, dan sebagai mu’jizat yang abadi sepanjang zaman.

Al Quran memiliki beberapa kandungan antara lain: tauhid, ibadah, akhlak, hokum dan kisah. Di sini pemakalah fokuskan pembahasan pada sub teakhir (kisah), yaitu cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah SWT.

Kisah dalam Al Quran sangat besar faedahnya: Allah SWT berfirman: “Maka Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir”. (QS. Al A’raf:176), dan  di lain ayat: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran/tuntunan bagi orang-orang yang mempunyai akal yang bersih dan jernih”.(QS. Yusuf:111), dalam ayat lain Allah SWT juga berfirman: “Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu. Dan sesungguhnya kamu sebelum kami mewayuhkannya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui”. (QS. Yusuf:3).

            Di dalam hadits Rasulullah SAW bersabda: “Mengingat Nabi adalah sebagian dari ibadah. Mengingat orang yang shalih adalah penghapus dosa. Mengingat mati adalah shodaqah (yakni akan diberi pahala oleh Allah SWT seperti pahalanya orang yang bershodaqah). Mengingat kubur akan mendekatkan hati dan dhohirmu untuk sampai surga. Mengingat neraka adalah sebagian dari perjuangan. Mengingat hari kiamat akan menjauhkanmu dari neraka. Ibadah yang paling utama adalah meninggalkan dan menjauhi rekayasa (mencari celah-celah). Modal utama orang alim adalah meninggalkan sifat sombong dan congkak. Buahnya surga adalah meninggalkan hasud dan iri hati. Penyesalan dari dosa-dosa adalah taubat yang sesungguhnya”. (HR. Abu Mansur dari Sayyidina Mu’adz bin Jabal Ra).


Pengertian Kisah dalam Al Qur’an

Secara bahasa, kata qashash berasal dari bahasa Arab dalam bentuk masdar yang bermakna urusan, berita, kabar maupun keadaan. Dalam Al Quran sendiri kata qashash bisa memiliki arti mencari jejak atau bekas dan berita-berita yang berurutan.

Namun secara terminologi, pengertian qashashul quran adalah kabar-kabar dalam Al Quran tentang keadaan-keadaan umat yang telah lalu dan kenabian masa dahulu, serta peristiwa-peristiwa yang telah terjadi. Manna al-Khalil al-Qaththan mendefinisikan qishashul quran sebagai pemberitaan Al Quran tentang hal ihwal umat-umat dahulu dan para nabi, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi secara empiris. Dan sesungguhnya Al Quran banyak memuat peristiwa-peristiwa masa lalu, sejarah umat-umat terdahulu, negara, perkampungan dan mengisahkan setiap kaum dengan cara shuratan nathiqah (artinya seolah-olah pembaca kisah tersebut menjadi pelaku sendiri yang menyaksikan peristiwa itu).

Macam-Macam Kisah dalam Al Quran

Kisah-kisah dalam Alquran dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

A.     Kisah para Nabi yang memuat dakwah mereka kepada kaumnya, mukjizat-mukjizat yang ada pada mereka, sikap para penentang, perkembangan dakwah dan akibat-akibat yang diterima orang-orang yang mendustakan para Nabi. Seperti kisah Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Harun, Nabi Isa, Nabi Muhammad dan lain sebagainya dari nabi dan rasul.


B.      Kisah-kisah yang berkaitan dengan kejadian-kejadian umat-umat terdahulu dan tentang orang-orang yang tidak dapat dipastikan kenabiaanya, seperti kisah orang-orang yang ke luar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati, kisah Thalut, Jalut, dua putra Adam, Ashahab al-Kahfi, Zulqarnai, Qarun, Ashabul Sabt, Maryam, Ashabul Ukhdud, ashabul fiil dsb.


C.     Kisah-kisah yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di zaman Rasulullah seperti perang badar, uhud, dalam surat Ali Imran, perang Hunain, perang Tabuk dalam surat At Taubah, perang Al Ahzab dalam surat Al Ahzab, Hijrah dan Isra’ dan lain sebagainya.



 Faedah Kisah-kisah dalam Al Qur’an

Kisah-kisah dalam Al Qur’an mempunyai banyak faedah. Berikut ini beberapa faedah terpenting diantaranya:
1)      Menjelaskan asas-asas dakwah menuju Allah dan menjelaskan pokok-pokok syari’at yang dibawa oleh para Nabi:
“Dan kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (QS. Al Anbiya : 25)

2)      Meneguhkan hati Rasulullah dan hati umat Muhammad atas agama Allah, memperkuat kepercayaan orang mukmin tentang menangnya kebenaran dan para pendukungnya serta hancurnya kebatilan dan para pembelanya.
“Dan semua kisah rasul-rasul yang Kami ceritakan kepadamu, adalah kisah-kisah yang dengannya kami teguhkan hatimu; dan dalam surah ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Hud : 120)


3)      Membenarkan para Nabi terdahulu, menghidupkan kenangan terhadap mereka serta mengabadikan jejak dan peninggalannya.


4)      Menampakkan kebenaran Muhammad dalam dakwahnya dengan apa yang diberitakannya tentang  hal ihwal orang-orang terdahulu di sepanjang kurun dan generasi.


5)      Menyibak kebohongan ahli kitab dengan hujjah yang membeberkan keterangan dan petunjuk yang mereka sembunyikan  dan menantang mereka dengan isi kitab mereka sendiri sebelum kitab itu diubah dan diganti.
“semua makanan adalah halal bagi bani israil melainkan makanan yang diharamkan oleh israil (ya’kub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah: (jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum Taurat), maka bawalah Turat itu, lalu bacalah ia jika kamu orang-orang yang benar.” (QS. Ali Imran :93)


6)       Kisah termasuk salah satu bentuk sastra yang dapat menarik perhatian para pendengar dan memantapkan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya ke dalam jiwa. 

Firman Allah:

“sesungguhnya pada kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Yusuf : 111).[4]

Karakteristik Kisah dalam Al Qur’an

Al Qur’an tidak menceritakan kejadian dan peristiwa-peristiwa secara berurutan (kronologis). Sebuah kisah terkadang berulang kali disebutkan dalam Al Quran dan dikemukakan dalam berbagai bentuk yang berbeda. Disatu tempat ada bagian-bagian yang didahulukan, sedang di tempat lain diakhirkan. Demikian pula terkadang dikemukakan secara ringkas dan kadang-kadang secara panjang lebar.

Penyajian kisah-kisah dalam Al Qur’an begitu rupa mengandung  beberapa hikmah. Di antaranya:

pertama, menjelaskan balaghah Al Qur’an dalam tingkat paling tinggi. Kisah yang berulang itu dikemukakan di setiap tempat dengan uslub (baca: gaya bahasa)yang berbeda satu dengan yang lain serta dituangkan dalam pola yang berlainan pula, sehingga tidak membuat orang merasa bosan karenannya, bahkan dapat menambah ke dalam jiwanya makna-makna baru yang tidak didapatkan di saat membacanya di tempat yang lain.

Kedua, menunjukkan kehebatan Al Qur’an (baca: I’jaz Al Quran). Sebab, mengemukakan sesuatu makna dalam berbagai bentuk susunan kalimat di mana salah satu bentuk pun tidak dapat ditandingi oleh sastrawan arab, merupakan tantangan dahsyat dan bukti bahwa Al Qur’an itu datang dari Allah SWT.

Ketiga, mengundang perhatian yang besar terhadap kisah tersebut agar pesan-pesannya lebih mantap dan melekat dalam jiwa. Hal ini karena pengulangan merupakan salah satu cara pengukuhan dan tanda betapa besarnya perhatian Al Qur’an terhadap masalah tersebut. Misalnya kisah Musa dengan Fir’aun. Kisah ini menggambarkan pergulatan sengit antara kebenaran dengan kebatilan.

Keempat, penyajian seperti itu menunjukkan perbedaan tujuan yang karenannya kisah itu diungkapkan. Sebagian dari makna-maknanya diterangkan di satu tempat, karena hanya itulah yang diperlukan, sedangkan makna-makna lainnya dikemukakan di tempat yang lain, sesuai dengan tuntutan keadaan.[5]


Renungan

1.      Kisah adalah kabar-kabar dalam Alquran tentang keadaan-keadaan umat yang telah lalu dan kenabian masa dahulu, serta peristiwa-peristiwa yang telah terjadi.

2.      Terdapat tiga macam kisah yang terkandung dalam Al Quran: kisah para Nabi yang memuat dakwah mereka kepada kaumnya, kisah-kisah yang berkaitan dengan kejadian-kejadian umat-umat terdahulu, kisah-kisah yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di zaman Rasulullah seperti perang badar, uhud, tabuk dll.

3.      Faedah kisah dalam Al Quran adalah untuk memberikan pengertian tentang sesuatu yang terjadi dengan sebenarnya dan agar dijadikan ibrah (pelajaran) untuk memperkokoh keimanan dan membimbing ke arah perbuatan yang baik dan benar.



4.      Karakteristik kisah al qur’an adalah Al Qur’an tidak menceritakan kejadian dan peristiwa-peristiwa secara berurutan (kronologis) dan tidak pula memaparkan kisah-kisah itu secara panjang lebar.

KISAH NABI SULAIMAN





Kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis Hingga Wafatnya


Nabi Sulaiman adalah salah seorang putra Nabi Daud. Nabi Sulaiman sudah menampakkan tanda-tanda kecerdasannya sejak berusia sebelas tahun. Di tahun itu telah tampak padanya kepandaian berfikir, ketajaman otak dan ketelitian dalam mengambil dan mempertimbangkan sebuah keputusan.

Setelah Sulaiman cukup umur dan ditinggal oleh ayahandanya, Alloh mengangkatnya sebagai Rosul dan Nabi dan diangkatnya sebagai raja di kerajaan Israil. Sulaiman bukan hanya berkuasa atas manusia, akan tetapi seluruh makhluk baik binatang dan jin. Nabi Sulaiman dapat memahami bahasa seluruh binatang.

Nabi Sulaiman memiliki istana yang sangat megah dan indah. Istana tersebut dibangun secara bergotong royong oleh para jin, binatang dan manusia.

Dinding kerajaannya terbuat dari batu pualam, sedangkan tiang dan pintunya terbuat dari tembaga dan emas, atapnya terbuat dari perak dan hiasan ukirannya dari intan dan mutiara, pasir, berlian. Taman di kerajaan ditaburi oleh mutiara dan lain sebagainya.




Nabi Sulaiman dan Ikan Paus

Suatu ketika Nabi sulaiman berjalan untuk mengelilingi dan melihat semua kaum di daerah kekuasaannya. Saat itu Nabi Sulaiman melihat di pinggir pantai ada seekor ikan paus yang besar terdampar. Nabi Sulaiman bertanya: “Wahai ikan paus sedang apakah engkau disini?”

Kemudian ikan paus menjawabnya, “Saya sedang mengambil rizki apa yang telah menjadi hakku hari ini dari Alloh.” Nabi Sulaiman berkata,”Saya mengundang kamu besok untuk makan bersama teman-temanmu.” Ikan paus menjawabnya,” Saya akan datang di waktu yang sama tanpa bersama teman-temanku.”

Di hari besoknya Nabi Sulaiman menyediakan makanan yang sangat banyak, dalam kisahnya panjang prasmanan yang disediakan sepanjang 10 km, setelah waktunya tiba, muncullah ikan paus tersebut dan berkata, “Saya hadir memenuhi undanganmu wahai Nabi Sulaiman.”

Kemudian Nabi Sulaiman mempersilahkan ikan paus tersebut untuk menyantap hidangan yang telah dipersiapkan.

Saat itu Nabi Sulaiman kaget dan heran ketika ikan paus tersebut melahap semua makanan yang telah disediakan dengan seketika dan berkata,”Mana lagi ya Sulaiman? Nabi Sulaiman bertanya,”Kamu sudah memakan sangat banyak dan masih meminta lagi?”

Jawab Nabi Sulaiman dengan terheran-heran “Wahai Nabi Sulaiman, engkau sudah menutup rizkiku dari Alloh hari ini dan engkau telah berjanji untuk memberi rizki yang sama, ketahuilah wahai Sulaiman, sunguh makanan yang engkau sediakan hari ini tidak cukup untuk makan pagiku.”

Mendengar perkataan ikan paus tersebut seraya berdo’a kepada Alloh sesungguhnya Engkau maha pemberi rizki, hanya kepadamulah yang berkuasa atas segalanya. Hamba adalah orang yang lemah dan tidak berdaya dimuka bumi ini melainkan dengan kekuasaan-Mu.





Nabi Sulaiman dan Semut

Salah satu mukjizat Alloh yang diberikan kepada Nabi Sulaiman yaitu dapat berkomunikasi dengan binatang. Pada suatu hari, rombongan Nabi Sulaiman akan menuju lembah Asgalan. Rombongan tersebut diantaranya Nabi Sulaiman dan para umatnya, malaikat, jin dan binatang-binatang.

Di pertengahan jalan, Nabi Sulaiman memerintahkan rombongannya untuk berhenti. Nabi Sulaiman berkata,”Berhentilah sejenak, kita memberi waktu kepada makhluk Alloh untuk berlindung diri.” Umat bertanya,”Wahai Nabiyulloh, mengapa kita tiba-tiba berhenti di pertengahan jalan?.”

Kemudian Nabi Sulaiman menjawab, “Di depan ada lembah semut, yang mana didalamnya terdapat jutaan semut, maka aku akan memberi tahu mereka untuk berlindung agar tidak terinjak oleh rombongan kita.”

Nabi Sulaiman mendengar dan berdialog kepada raja semut dari jarak yang sangat jauh. Nabi Sulaiman meminta kepada raja semut agar semua pasukan semut tersebut berlindung diri. Mendengar perkataan Nabi Sulaiman, maka raja semut menyeru kepada seluruh pasukannya untuk berlindung.

Setelah semua semut berlindung, kemudian perjalanan rombongan Nabi Sulaiman kembali dilanjutkan. Raja semut memberi pujian kepada Nabi Sulaiman, karena sarang yang digunakan tempat tinggal oleh semut tidak rusak sama sekali. Sungguh Dialah raja diatas segala raja.





Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis

Nabi Sulaiman adalah seorang raja yang sholeh. Beliau sangat berwibawa dan di beri mukjizat untuk dapat memahami bahasa binatang dan menundukkan jin, sehingga sangat disegani oleh para kaumnya.

Pada suatu hari Nabi Sulaiman mengundang semua bala tentaranya yang terdiri dari manusia, jin dan semua binatang. Semua macam binatang menghadiri undangan tersebut, setelah di periksa ternyata ada satu jenis binatang yang tidak memenuhi undangan Nabi Sulaiman, yaitu burung hud-hud.

Burung hud-hud adalah mata-mata Nabi Sulaiman yang bertugas untuk mencari semua informasi tentang kejadian-kejadian yang harus di ketahui Nabi Sulaiman.

Nabi Sulaiman sedikit jengkel akan ketidak hadiran burung hud-hud dan bertanya,”Dimana keberadaan burung hud-hud, mengapa belum hadir juga, padahal ada tugas baru yang harus dikerjakan, yakni mencari sumber mata air baru.” Semua terdiam tak ada yang berani menjawab.





hud-hud

Setelah Nabi Sulaiman berhenti berbicara, maka datanglah burung hud-hud dengan nafas yang tersengal-sengal, nampaknya habis terbang dengan kencang.

Burung hud-hud menghampiri Nabi Sulaiman dan berkata,”Mohon ampun baginda raja, aku baru saja mengadakan perjalanan panjang dan aku menemukan sebuah negri dimana negri tersebut sangat subur, akan tetapi ratu dan rakyatnya menyembah matahari.”

Mendengar cerita burung hud-hud, Nabi Sulaiman kurang percaya. Untuk menyatakan kebenaran tersebut Nabi Sulaiman memerintahkan kepada burung hud-hud untuk mengirimkan surat kepada ratu di negri tersebut. Negri itu bernama negri Saba yang dipimpin oleh ratu Balqis.

Kemudian burung hud-hud kembali ke negri Saba untuk menyampaikan surat. Surat tersebut sengaja dijatuhkan tepat mengenai kepala Balqis yang sedang tidur.

Ratu Balqis terbangun dan membaca surat tersebut. Bunyi dari surat tersebut adalah Surat ini dari Sulaiman dan sesungguhnya suratnya berbunyi, “Dengan nama AllAH yang maha pemurah lagi maha penyayang.




Janganlah kalian sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang yang berserah diri.” (QS. An-Naml: 30-31).

Dalam surat tersebut Nabi Sulaiman juga mengajak agar tidak menyembah matahari dan berserah diri kepada Alloh. Kemudian Ratu Balqis mengadakan perkumpulan dengan para mentrinya untuk membahas masalah ungkapan Nabi Sulaiman tersebut.

Hasil perkumpulan tersebut akhirnya Ratu Balqis bersepakat untuk menyiapkan panglima pilihan untuk mengawalnya ke kerajaan Nabi Sulaiman. Mendengar kabar tersebut burung hud-hud kembali ke Nabi Sulaiman dan menceritakan bahwa akan datang panglima perang dan Ratu Balqis ke kerajaan.

Mendengar cerita burung hud-hud, maka Nabi Sulaiman mengutus kepada para prajuritnya dari semua golongan baik dari manusia, jin maupun binatang. Nabi Sulaiman mengutus untuk memindahkan kerajaan Balqis ke hadapan Nabi Sulaiman.

Akhirnya para jin memindahkan kerajaan Balqis tepat di hadapan Nabi Sulaiman ketika itu juga. Nabi Sulaiman pun bersujud atas kekuasaan Alloh.

Setibanya Ratu balqis di kerajaan Nabi Sulaiman, Balqispun terkagum-kagum akan kemegahan dan keindahan istana Sulaiman. Kemudian Nabi Sulaiman mengajak Ratu Balqis untuk mengelilingi istana. Pada waktu itulah Nabi Sulaiman mengajak Ratu Balqis dan para pengikutnya untuk beriman kepada Alloh.

Ratu Balqis seketika membaca Syahadat dan memeluk agama islam beserta pengikutnya. Untuk menyempurnakan keimanan, Ratu Balqis akhirnya dinikahi oleh Nabi Sulaiman dan kerajaannya disatukan antara Kerajaan Saba dan Kerajaan Sulaiman.





Nabi Sulaiman dan Malaikat Maut

Pada suatu hari, Nabi Sulaiman mengadakan jamuan makan kepada para tamu kenegaraan. Di tengah-tengah riuhnya makan malam, datanglah seorang pemuda yang tak dikenal secara tiba-tiba. Pemuda tersebut memandangi semua tamu satu persatu dengan tatapan yang tajam dan menggetarkan hati bagi yang dipandanginya.

Setelah memandangi satu persatu, pandangan pemuda tersebut berakhir kepada si fulan dengan lama, si fulan pun bergetar dan merinding. Kemudian pemuda misterius tersebut pergi entah kemana. Tak ada seorangpun yang mengetahui arah kepergiannya.

Setelah suasana tenang, maka si fulan menanyakan hal tersebut kepada Nabi Sulaiman,”Waha Nabi Sulaiman siapakah pemuda tersebut?” Nabi Sulaiman menjawab,”Pemuda itu adalah malaikat maut yang akan mencabut nyawa salah seorang yang ada di sini.”

Kemudian si fulan mengira bahwa yang akan dicabut nyawanya adalah dia. Si fulan memohon kepada Nabi Sulaiman agar memindahkan dirinya dari tempat jamuan tersebut. Nabi Sulaiman mengutus kepada angin untuk memindahkan si fulan ke negri india.

Setelah kepergian si fulan dari tempat tersebut, pemuda datang ke tempat jamuan dan menanyakan kepada Nabi Sulaiman, “Kemana perginya si fulan?” Nabi Sulaiman menceritakan yang sebenarnya dan memberi tahu bahwa si fulan berada di india bersamaan dengan hembusan angin kencang.

Kemudian Nabi Sulaiman bertanya kepada malaikat maut yang menjelma sebagai pemuda tersebut, “Ada apa dengan si fulan?”. Pemuda tersebut menjawabnya, “Sesungguhnya Alloh telah menggariskan kematian si fulan saat ini juga di India.” Maka pemuda tersebut segera menjalankan perintah Alloh untuk mencabut nyawa si fulan di India.



Interaksi Sulaiman dengan jin, binatang dan lainnya

Nabi Sulaiman dianugerahkan Allah kebijaksanaan sejak remaja. Ia juga memiliki berbagai keistimewaan, termasuk mampu berbicara dan memahami bahasa hewan sehingga semua makhluk itu mengikuti kehendaknya.

QS. Al-'Anbya' : 79

فَفَهَّمْنَٰهَا سُلَيْمَٰنَ ۚ وَكُلًّا ءَاتَيْنَا حُكْمًا وَعِلْمًا ۚ وَسَخَّرْنَا مَعَ دَاوُۥدَ ٱلْجِبَالَ يُسَبِّحْنَ وَٱلطَّيْرَ ۚ وَكُنَّا فَٰعِلِينَ
maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat); dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan kamilah yang melakukannya.

QS. An-Naml : 16

وَوَرِثَ سُلَيْمَٰنُ دَاوُۥدَ ۖ وَقَالَ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ عُلِّمْنَا مَنطِقَ ٱلطَّيْرِ وَأُوتِينَا مِن كُلِّ شَىْءٍ ۖ إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ ٱلْفَضْلُ ٱلْمُبِينُ

Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia berkata: "Hai Manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata".


Ia juga dapat menundukkan jin dan angin, sehingga dapat disuruh melakukan apa saja, termasuk mendapatkan tembaga cair yang selalu keluar dari perut bumi untuk dijadikan perkakasa, bangunan istana, benteng, piring-piring besar dan tungku-tungku.




Nabi Sulaiman wafat

Suatu ketika Nabi Sulaiman memantau para jin yang sedang bekerja. Ia terus memantau para jin dalam bekerja. Jin-jin yang bekerja pun tidak berani menolehkan pandangannya ke arah Nabi Sulaiman. Saat itu malaikat maut menghampiri Nabi Sulaiman dan mencabut nyawanya.

Nabi Sulaiman wafat dalam keadan berdiri disangga oleh tongkatnya sehingga para jin yang bekerja tidak mengetahui bahwa Nabi Sulaiman telah wafat.

Alloh memerintahkan kepada rayap agar memakan tongkat Nabi Sulaiman. Setelah berhari-hari tongkat Sulaiman habis dimakan rayap, kemudian Nabi Sulaiman tersungkur ke tanah. Para jin yang bekerja menghentikan pekerjaannya dan menghampiri Nabi Sulaiman.

Kematian Nabi Sulaiman banyak tanda-tanda keajaiban. Hal ini karena kekuasaan Alloh. Dalam kejadian tersebut menandakan bahwa makhluk ghoib tidak mengetahui hal yang ghoib. Yang mengetahui hanyalah Alloh.



Demikianlah kisah perjalanan hidup Nabi Sulaiman yang dilimpahkan nikmat yang banyak, akan tetapi tetap taat kepada Alloh. Banyak kejadian-kejadian yang dapat dijadikan pelajaran ketika meninggalnya Nabi Sulaiman. Hal ini terdapat dalam surat Saba’ ayat 14.

KISAH NABI DAUD




KISAH NABI DAUD DAN MUKJIZATNYA

Sepeninggal Nabi Musa as dan Nabi Harun as, berlalulah tahun-tahun yang cukup panjang tanpa ada peristiwa mengejutkan. Manusia hidup tanpa ada bimbingan dan tuntunan dari seorang Rasul. Kaum Bani Israel terusir dari negerinya disebabkan mereka ingkar terhadap kitab suci Taurat. Ketika itu mereka tak lagi mengindahkan ajaran-ajaran Taurat yang diwariskan Nabi Musa as. Kitab Taurat telah tercerabut dan lenyap dari dalam dada mereka.   

Dalam kondisi itulah kemudian Allah Swt mengutus Nabi Daud as untuk menuntun kaum Bani Israel kembali ke jalan-Nya. Nabi Daud as adalah keturunan ke-13 dari Nabi Ibrahim as dari garis keturunan anaknya yang kedua yaitu Nabi Ishak as. Nabi Daud lahir dan tinggal di Bethlehem, akhirnya menjadi Raja menggantikan Thalut. Sedangkan di masa itu ada seorang Raja kafir bernama Jalut, musuh bebuyutan Thalut yang kemudian berhasil dikalahkan oleh Nabi Daud as.

Nabi Daud as dikenal sebagai seorang utusan Allah Swt yang dikaruniai ''suara emas'', yaitu suara yang sangat merdu dan tidak ada yang mampu menandinginya. Kepadanya diturunkan kitab Zabur, kitab suci yang merupakan kumpulan qasidah-qasidah serta ayat-ayat yang mengandungi tasbih dan puji-pujian kepada Allah Swt. Di dalam kitab Zabur juga diceritakan kisah tentang umat-umat terdahulu, berita tentang Nabi yang akan datang termasuk berita datangnya Nabi Muhammad saw.

Nabi Daud as yang dalam agama Yahudi dan Nasrani ( Kristen ) dikenal dengan nama David, merupakan raja kedua setelah Thalut sebagaimana disebut di atas yang paling terkenal dalam kerajaan Israel. Ketika mulai dewasa, Nabi Daud dan dua abangnya ikut berperang melawan pasukan Jalut dari Palestina yang menjajah Bani Israil. Setelah berhasil mengalahkan Jalut, Daud dinikahkan oleh Raja Thalut dengan putrinya yang bernama Mikyal.

Mikyal sangat setia kepada Nabi Daud as, yang dinobatkan menjadi raja bagi kaum Bani Israil ketika ia masih berusia di bawah 30 tahun. Setelah menjadi raja, Nabi Daud as kemudian menjadikan Baitul Maqdis ( Jerusalem ) sebagai ibu kota kerajaannya. Ketika berusia 40 tahun, Nabi Daud as menerima risalah kenabian. Allah Swt. memberinya kitab Zabur dan beberapa mukjizat.

Satu mukjizat yang dianugerahkan Allah kepada Nabi Daud as seperti telah disinggung di atas adalah suara yang sangat merdu, Menundukkan Gunung dan Meleburkan Besi. Jika Nabi Daud as melantunkan kitab, misalnya, maka orang-orang yang mendengar terkesima dibuatnya, orang-orang yang sakit menjadi sembuh. Jin dan Manusia serta burung-burung berkumpul di dekatnya untuk mendengarkan lantunan kitab yang berisi firman-firman Tuhan itu. Demikian pula angin pun menjadi tenang, gunung, burung-burung ikut bertasbih memuji kebesaran Allah Swt.

Mukjizat lain, misalnya, ketika Nabi Daud as memegang besi, maka besi itu menjadi lunak, seperti kertas, dan dapat dijadikan bermacam-macam keperluan hidup tanpa harus dibakar terlebih dulu dengan api dan tidak perlu di tempa seperti kebiasaan orang pandai besi sebagaimana terlihat sekarang.

Firman Allah:

 ''Dan Sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami. ( Kami berfirman ) : Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud dan Kami telah melunakkan besi untuknya. ( Yaitu ) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya, dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan.'' ( QS. As-Saba' : 10-11 ).


PUASA NABI DAUD

Nabi Daud as adalah seorang Nabi yang amalan shalat dan puasanya sangat disukai Allah, sehingga karena kehebatannya inilah Nabi Muhammad memberitahukannya kepada para sahabat. Seperti diriwayatkan Abdullah bin Amr: ''Rasulullah bertanya kepadaku: Saya mendengar kabar bahwa anda selalu berjaga di waktu malam ( beribadah ) dan berpuasa disiang hari?''

''Benar, ya Rasulullah,'' jawab saya. Nabi bersabda : berpuasalah dan berbukalah, shalatlah dan tidurlah! Karena tubuhmu mempunyai hak terhadapmu, dan tamumu juga mempunyai hak terhadapmu. Cukuplah bagimu berpuasa sebanyak tiga hari pada tiap bulan.''

Abdullah berkomentar: ''Saya bertahan. ''Nabi pun bersikeras pula dan akhirnya saya memberikan alasan: ''Ya Rasulullah, saya kuat melakukannya.'' Nabi pun kemudian menyarankan: ''Kalau begitu, berpuasalah tiga hari setiap minggu.'' Abdullah berkomentar lagi: ''Saya tetap bertahan.''


Dalam sebuah riwayat dari Abdullah bin Amru, Rasu ...
Tapi Nabi bersikeras pula. Saya berdalih, ''Ya Rasulullah, saya masih sanggup. ''Rasulullah pun kemudian memperingatkan dengan keras: ''Kalau begitu, berpuasalah seperti puasa Nabi Daud, dan jangan melebihi lagi, ''kata Beliau. ''Ya Rasulullah, bagaimana puasa Nabi Daud itu?'' tanya saya, ''Beliau sehari berpuasa, sehari tidak,'' sabda Nabi. ( HR Ahmad dan lain-lain).

Dalam redaksi lain, Abdullah bin Amr meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: ''Puasa yang lebih disukai oleh Allah ialah puasa Daud, dan shalat yang paling disukai Allah, ialah shalat Daud. Beliau tidur seper dua malam, bangun sepertiganya, lalu tidur seperenamnya. Beliau berpuasa satu hari, lalu berbuka satu hari.'' ( HR. Bukhari dan Muslim ).

Alquran melukiskan kepribadian Nabi Daud cukup lengkap, sebagaimana firman Allah: 

''Bersabarlah atas apa yang mereka katakan, dan ingatlah hamba kami, Daud yang 
mempunyai kekuatan ( al-Ayad ) sesungguhnya dia amat taat. Sesungguhnya kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia ( Daud ) di waktu petang dan pagi. Dan ( Kami tundukkan pula ) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Masing-masing amat taat kepada Allah. Dan kami kuatkan kerajaannya dan kami berikan kepadanya hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan.'' ( QS. Shaad: 17-19).

Allah Swt juga berfirman:

 ''Hai Daud, sesungguhnya kami menjadikan kamu khalifah di muka bumi, maka berilah keputusan di antara manusia dengan adil, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat di jalan Allah, akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.'' ( QS. Shaad:26 ).

Kemampuan dan kebiasaan Nabi Daud berpuasa, ternyata menurun pula kepada putranya yang kelak juga menjadi Nabi, yaitu Nabi Sulaiman as. Menurut Ibn Abbas, Nabi Sulaiman as berpuasa tiga hari pada awal bulan, tiga hari pada pertengahan bulan dan tiga hari pada akhir bulan. Jadi beliau mengawali setiap bulan dengan berpuasa, menjalani pertengahannya dengan berpuasa, dan menutupnya dengan berpuasa pula. 

Pada suatu ketika, di wilayah kerajaan yang dikuasai Nabi Daud as terjangkit wabah penyakit kolera. Banyak rakyat yang mati karena penyakit ini. Nabi Daud as kemudian berdoa kepada Allah agar menghilangkan wabah ini, maka hilanglah penyakit itu.

Untuk menunjukkan rasa syukurnya kepada Allah, maka Nabi Daud as mengajak putranya, Sulaiman untuk membangun tempat suci, yaitu Baitul Maqdis, yang sekarang kita kenal sebagai Masjidil Aqsha di Jerusalem, Palestina. Tempat inilah yang menjadi kiblat pertama umat Islam sebelum beralih ke Kakbah.

Nabi Daud as yang dianugerahi usia 100 tahun 6 bulan, memerintah kaum Bani Israel selama lebih kurang 40 tahun. Ia wafat dan di makamkan di kawasan Bukit Zion, di Jerusalem, Palestina. Sampai sekarang, makamnya sering diziarahi oleh umat Islam yang datang dari berbagai belahan dunia, orang Yahudi dan kaum Nasrani / Kristen.  

MUKJIZAT NABI DAUD AS MEMILIKI SUARA YANG MERDU, MENUNDUKKAN GUNUNG DAN MELEBURKAN BESI  

  • ALLAH Swt telah mengkaruniakam mukjizat tertentu kepada Nabi Daud as yang tidak diberikan kepada Nabi lain.  
  • Allah mengutus Daud as sebagai Nabi dan Rasul lengkap dengan kesempurnaan ilmu, ketelitian amal perbuatan serta kebijaksanaan dalam menyelesaikan berbagai perselisihan dalam masyarakat pada masa pemerintahannya.
  • Nabi Daud as amat petah berkata-kata dan mampu melebur jiwa yang keras hanya dengan ayat dari mulutnya.
  • Allah Swt menurunkan Zabur, satu kitab suci berupa kumpulan qasidah serta ayat-ayat yang mengandungi tasbih dan puji-pujian kepada Allah. Di dalamnya juga terdapat kisah tentang umat-umat terdahulu, berita tentang Nabi yang akan datang termasuk berita datangnya Nabi Muhammad saw.
  • Allah menundukkan gunung-gunung dan memerintahkannya bertasbih mengikuti tasbih Nabi Daud setiap pagi dan senja.
  • Burung-burung pun turut bertasbih mengikuti tasbih Nabi Daud as berulang-ulang.
  • Nabi Daud as diberi peringatan dan pemahaman tentang maksud suara atau bahasa burung-burung.
  • Allah telah memberinya kekuatan melentur dan melembutkan besi. Nabi Daud dapat membuat baju-baju dan lingkaran-lingkaran besi dengan tangannya tanpa melalui pemanasan / pembakaran dengan api sebagaimana kita lihat sekarang.
  • Nabi Daud telah diberikan kesempatan menjadi raja dan memimpin kerajaan yang kuat yang tidak dapat dikalahkan oleh musuh. Bahkan ia tercatat selalu memperoleh kemenangan diatas semua lawan dan musuhnya.
  • Nabi Daud dikaruniakan suara yang merdu oleh Allah yang sedap didengar oleh seluruh isi alam. sehingga kini ia menjadi kiasan bila seseorang bersuara merdu dikatakan bahwa ia memperoleh suara Nabi Daud as.